“Semua Bisa Sekolah”: Pemkab Lampung Barat Sukses Salurkan 10.402 Stel Seragam Gratis untuk Siswa di 15 Kecamatan
Pemerintah Kabupaten Lampung Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pemerataan pendidikan.
Melalui program unggulan “Semua Bisa Sekolah”, Bupati Parosil Mabsus bersama Wakil Bupati Drs. Mad Hasnurin sukses menyalurkan 10.402 stel seragam sekolah gratis bagi peserta didik baru tingkat SD/MI dan SMP/MTs yang tersebar di 15 kecamatan se-Kabupaten Lampung Barat.
Pembagian seragam ini berlangsung hanya dalam waktu 10 hari, mulai 30 September hingga 9 Oktober 2025, menandai percepatan pelaksanaan program yang dicanangkan Pemkab untuk meringankan beban pendidikan masyarakat di awal tahun ajaran.
Jumlah seragam yang disalurkan terbagi atas: 4976 stel untuk SD, 856 stel untuk MI, 3379 stel untuk SMP, dan 1191 stel untuk MTs.
Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di berbagai kecamatan, di mana Bupati Parosil Mabsus dan Wakil Bupati Mad Hasnurin turun langsung menyalurkan bantuan di lokasi berbeda.
Kehadiran keduanya menjadi bukti nyata perhatian Pemkab terhadap kebutuhan dasar pendidikan masyarakat, khususnya bagi siswa baru di daerah pelosok.
Selaku kepala daerah, Bupati Parosil Mabsus menegaskan bahwa pembagian seragam sekolah gratis ini bukan hanya kegiatan rutin, melainkan bagian dari strategi besar Pemkab dalam pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Lampung Barat.
“Pemerintah hadir melalui program ini untuk memastikan tidak ada lagi kesenjangan dalam dunia pendidikan. Semua anak Lampung Barat, tanpa terkecuali, harus bisa melanjutkan sekolah,” tegas Bupati Parosil di hadapan siswa, guru, dan wali murid saat kegiatan pembagian.
Program “Semua Bisa Sekolah” merupakan kelanjutan dari program pendidikan gratis yang telah digagas sejak periode pertama kepemimpinan Parosil Mabsus–Mad Hasnurin (2017–2022), dan kini diperkuat kembali di periode kedua (2025–2030).
Setiap siswa menerima satu stel seragam batik dan satu buah tas berlogo Pemkab Lampung Barat, sebagai simbol perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan.
Bupati Parosil menekankan, seragam sekolah bukan sekadar pakaian belajar, tetapi juga instrumen penting dalam menciptakan kesetaraan dan menumbuhkan rasa percaya diri di kalangan peserta didik.
“Kita tidak ingin ada anak Lampung Barat yang tertinggal hanya karena tidak punya seragam. Maka dari itu, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kami anggarkan pengadaan perlengkapan dasar ini bagi peserta didik baru,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pejabat Pemkab Lampung Barat, perangkat kecamatan hingga pekon, kepala sekolah, guru, dan para wali murid.
Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata bahwa sektor pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
Program seragam gratis ini tidak hanya membantu meringankan beban ekonomi keluarga, tetapi juga meningkatkan motivasi belajar siswa di seluruh pelosok Lampung Barat.
Di tengah keterbatasan ekonomi, bantuan seperti ini menjadi harapan baru bagi masyarakat agar anak-anak mereka bisa bersekolah tanpa hambatan.
Pemandangan haru tampak di setiap lokasi pembagian, wajah-wajah ceria siswa baru memancarkan semangat dan kebanggaan saat menerima seragam baru mereka.
Seragam itu menjadi simbol kesetaraan bahwa semua anak berhak bermimpi dan mendapatkan pendidikan layak.
Program “Semua Bisa Sekolah” terus menjadi bukti nyata bahwa Pemkab Lampung Barat tidak hanya berbicara tentang visi, tetapi juga menghadirkan aksi nyata untuk masa depan generasi muda.
“Ini bukan bantuan biasa. Ini adalah bentuk keberpihakan kita pada masa depan anak-anak Lampung Barat,” ungkap Bupati Parosil Mabsus.
Dengan semangat gotong royong dan kepemimpinan yang berpihak pada rakyat, Pemkab Lampung Barat berkomitmen terus memperluas jangkauan program ini agar tak satu pun anak tertinggal dalam pendidikan.
Di bumi Beguai Jejama Sai Betik, pendidikan bukan sekadar hak, tetapi juga tanggung jawab bersama. Melalui program seragam sekolah gratis ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat kembali menegaskan: semua memang harus bisa sekolah.
Salah satu perwakilan orang tua wali murid, Toni Hariyadi, menyampaikan rasa terima kasih sekaligus harapan besar kepada pemerintah daerah.
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya pembagian seragam gratis ini. Kami para orang tua tidak bisa memberi apa-apa selain doa dan terima kasih. Tapi kami juga berharap, ke depan program ini bisa ditingkatkan lagi,” ujar Toni disambut tepuk tangan hadirin.
Toni menambahkan, para wali murid berharap agar tahun-tahun mendatang bantuan seragam bisa lebih lengkap.
“Dulu bisa tiga stel, sekarang satu stel dan tas saja. Kami mohon, kalau bisa tahun depan dikembalikan lagi jadi tiga stel, lengkap dengan tas dan sepatu,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Parosil Mabsus dengan penuh empati menyampaikan bahwa keterbatasan anggaran menjadi alasan di tahun 2025 ini hanya satu stel seragam yang bisa dibagikan. Namun, aspirasi masyarakat menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
“Tahun ini memang baru bisa satu stel seragam batik dan tas, karena keterbatasan anggaran. Tapi atas permintaan dan kebutuhan masyarakat, insya Allah tahun 2026 kita upayakan tiga stel seragam gratis untuk setiap siswa baru: seragam merah putih atau putih biru, seragam batik, dan seragam Pramuka,” tegas Parosil yang akrab disapa Pakcik itu.
“Ini ada pak Ketua Dewan, ada para kepala OPD, juga ada para orang tua wali murid, jadi setuju, ya? untuk tahun depan kita kembalikan menjadi tiga stel seragam,” tambahnya.
Pernyataan tersebut disambut antusias oleh para wali murid dan guru yang hadir.
“Setujuuu!” teriak para orang tua serentak, menandakan dukungan penuh terhadap komitmen sang bupati.
Bupati Parosil menegaskan, pendidikan merupakan fondasi utama pembangunan daerah. Melalui pemerataan akses dan fasilitas pendidikan, diharapkan seluruh anak di Lampung Barat memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan yang layak.
“Pemerintah akan terus hadir di tengah masyarakat untuk memastikan bahwa tidak ada lagi anak-anak Lampung Barat yang tidak bisa sekolah karena alasan biaya. Karena bagi kami, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa terkecuali,” tutupnya.
Dengan komitmen dan langkah nyata tersebut, harapan masyarakat terhadap dunia pendidikan di Lampung Barat terus tumbuh. Bukan hanya soal seragam, tetapi tentang semangat kebersamaan untuk membangun generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.